Blog

Tuntutan pendidikan era globalisasi adalah kemampuan penguasaan bahasa asing bagi sivitas akademika Universitas Pekalongan. Fase globalisasi masyarakat ekonomi ASEAN membawa sebagian besar Negara Asia Tenggara menempatkan kebijakan bahasanya pada penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Melayu

Dari sisi kompetensi berbahasa, bahasa inggris mendapatkan posisi yang kurang menguntungkan dalam kebijakan nasional karena tidak ditempatkan sebagai bahasa kedua; melainkan hanya sebagai bahasa asing atau Foreign Language. Unikal dengan potensi institusi yang terus berkembang dituntut untuk mempunyai visi internasional dan mempu bersaing tidak hanya dengan perguruan tinggi lokal dan nasional tetapi juga dengan perguruan tinggi internasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas terutama dalam pelaksanaan Tri Dharma dan meningkatkan kerjasama dan program internasional dengan institusi perguruan tinggi luar negeri.

Dalam pengembangan bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN, Bahasa Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi bahasa resmi ASEAN mengingat bahasa Indonesia mempunyai karakteristik sebagai bahasa malayu halus. Jangkauan stasiun televisi Indonesia ke negara-negara ASEAN juga mendukung dan memperkuat pengaruh bahasa Indonesia di Negara-negara ASEAN. Akan tetapi, promosi dan pengembangan Bahasa Indonesia untuk penutur asing masih kurang karena terbatasnya kerjasama dan pengadaan program-program Internasional terutama oleh universitas-universitas di luar kota-kota besar Indonesia.

Unikal mempunyai potensi besar dalam pengembangan kerjasama dan program internasional. Letak Unikal di kota Pekalongan yang telah mendapatkan gelar sebagai kota batik dan kota kreatif dunia mempunyai daya jual yang tinggi. Melalui Fakultas Batik yang diminati oleh mahasiswa luar negeri, Unikal berpotensi untuk ikut mempromosikan dan mengembangkan Batik sebagai warisan budaya dunia. Selain itu, potensi masyarakat multikultural Pekalongan yang toleran dan potensi wisata alam dan budaya Pekalongan dan sekitarnya yang menawan sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk program pengenalan budaya kepada mahasiswa dan masyarakat internasional. Selain itu, melalui program internasional Unikal juga mempunyai peluang untuk mengembangkan potensi Usaha dan Sumber daya Masyarakat Pekalongan.

Sejauh ini Unikal telah membangun kerjasama dan melaksanakan program internasional. Kerjasama dengan universitas luar negeri telah dibangun Universitas Deakin Australia, Universiti Brunei Darussalam, dan lain-lain. Melalui Lembaga Internasional Office Unikal, kerjasama internasional telah ditinjaklanjuti dengan melaksanakan program internasional berupa pertukaran pelajar dengan Universiti Brunei Darussalam.

Walaupun demikian, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan kerjasama dan pelaksanaan program-program internasional di Unikal. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kendala penguasaan bahasa asing dan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Masih banyak dosen yang mengeluhkan kendala Bahasa asing sehingga mereka lebih memilih untuk menyerah. Sedangkan untuk mahasiswa, penguasaan bahasa asing juga menjadi kendala utama sehingga dari puluhan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar hanya beberapa yang lulus karena tidak bisa memenuhi tuntutan nilai tes penguasaan bahasa asing yang sesuai standar yang diminta universitas tujuan.

Bagi mahasiswa asing yang menjalani studi atau mengikuti program internasional Unikal, mereka juga mempunyai kesulitan dalam penguasan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa karena belum adanya institusi yang menyelenggarakan BIPA. Selain itu, penerjemahan dokumen formal maupun akademik untuk kerjasama internasional juga mendapatkan kendala terutama masalah tingkat otoritas dan otentisitasnya.

Oleh karena itu, Lembaga Pengembangan Bahasa perlu untuk diadakan sebagai institusi yang memfasilitasi pengembangan kerjasama dan program internasional terutama dalam penerjemahan dokumen-dokumen penting, pelatihan Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia. Dengan program-program pendidikan dan pengembagan bahasa, Unikal diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam bahasa asing sehingga jumlah dosen dan mahasiswa yang berpartisipasi dalam program internasional dapat bertambah. Selain itu, Unikal juga dapat berperan dalam pengembangan masyarakat terutama di kota Pekalongan dan sekitarnya.

Selain itu, lembaga Bahasa Unikal diharapkan bisa menjadi salah satu badan usaha yang dapat berkontribusi dalam pengembangan Unikal sebagai institusi. Melalui program-program pendidikan, pengembangan dan pelatihan bahasa untuk masyarakat local, nasional dan internasional, lembaga bahasa mampu memberikan keuntungan finansial yang kemudian akan digunakan lagi untuk program pendidikan lain sebagai salah satu kontribusi Unikal untuk pendidikan Indonesia.

Tuntutan pendidikan era globalisasi adalah kemampuan penguasaan bahasa asing bagi sivitas akademika Universitas Pekalongan. Fase globalisasi masyarakat ekonomi ASEAN membawa sebagian besar Negara Asia Tenggara menempatkan kebijakan bahasanya pada penguasaan bahasa Inggris dan bahasa Melayu

Dari sisi kompetensi berbahasa, bahasa inggris mendapatkan posisi yang kurang menguntungkan dalam kebijakan nasional karena tidak ditempatkan sebagai bahasa kedua; melainkan hanya sebagai bahasa asing atau Foreign Language. Unikal dengan potensi institusi yang terus berkembang dituntut untuk mempunyai visi internasional dan mempu bersaing tidak hanya dengan perguruan tinggi lokal dan nasional tetapi juga dengan perguruan tinggi internasional. Oleh karena itu, perguruan tinggi harus meningkatkan kualitas terutama dalam pelaksanaan Tri Dharma dan meningkatkan kerjasama dan program internasional dengan institusi perguruan tinggi luar negeri.

Dalam pengembangan bahasa Melayu sebagai bahasa ASEAN, Bahasa Indonesia memiliki potensi sangat besar untuk menjadi bahasa resmi ASEAN mengingat bahasa Indonesia mempunyai karakteristik sebagai bahasa malayu halus. Jangkauan stasiun televisi Indonesia ke negara-negara ASEAN juga mendukung dan memperkuat pengaruh bahasa Indonesia di Negara-negara ASEAN. Akan tetapi, promosi dan pengembangan Bahasa Indonesia untuk penutur asing masih kurang karena terbatasnya kerjasama dan pengadaan program-program Internasional terutama oleh universitas-universitas di luar kota-kota besar Indonesia.

Unikal mempunyai potensi besar dalam pengembangan kerjasama dan program internasional. Letak Unikal di kota Pekalongan yang telah mendapatkan gelar sebagai kota batik dan kota kreatif dunia mempunyai daya jual yang tinggi. Melalui Fakultas Batik yang diminati oleh mahasiswa luar negeri, Unikal berpotensi untuk ikut mempromosikan dan mengembangkan Batik sebagai warisan budaya dunia. Selain itu, potensi masyarakat multikultural Pekalongan yang toleran dan potensi wisata alam dan budaya Pekalongan dan sekitarnya yang menawan sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam bentuk program pengenalan budaya kepada mahasiswa dan masyarakat internasional. Selain itu, melalui program internasional Unikal juga mempunyai peluang untuk mengembangkan potensi Usaha dan Sumber daya Masyarakat Pekalongan.

Sejauh ini Unikal telah membangun kerjasama dan melaksanakan program internasional. Kerjasama dengan universitas luar negeri telah dibangun Universitas Deakin Australia, Universiti Brunei Darussalam, dan lain-lain. Melalui Lembaga Internasional Office Unikal, kerjasama internasional telah ditinjaklanjuti dengan melaksanakan program internasional berupa pertukaran pelajar dengan Universiti Brunei Darussalam.

Walaupun demikian, ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pengembangan kerjasama dan pelaksanaan program-program internasional di Unikal. Salah satu kendala yang dihadapi adalah kendala penguasaan bahasa asing dan BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Masih banyak dosen yang mengeluhkan kendala Bahasa asing sehingga mereka lebih memilih untuk menyerah. Sedangkan untuk mahasiswa, penguasaan bahasa asing juga menjadi kendala utama sehingga dari puluhan mahasiswa yang mengikuti program pertukaran pelajar hanya beberapa yang lulus karena tidak bisa memenuhi tuntutan nilai tes penguasaan bahasa asing yang sesuai standar yang diminta universitas tujuan.

Bagi mahasiswa asing yang menjalani studi atau mengikuti program internasional Unikal, mereka juga mempunyai kesulitan dalam penguasan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa karena belum adanya institusi yang menyelenggarakan BIPA. Selain itu, penerjemahan dokumen formal maupun akademik untuk kerjasama internasional juga mendapatkan kendala terutama masalah tingkat otoritas dan otentisitasnya.

Oleh karena itu, Lembaga Pengembangan Bahasa perlu untuk diadakan sebagai institusi yang memfasilitasi pengembangan kerjasama dan program internasional terutama dalam penerjemahan dokumen-dokumen penting, pelatihan Bahasa Asing dan Bahasa Indonesia. Dengan program-program pendidikan dan pengembagan bahasa, Unikal diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam bahasa asing sehingga jumlah dosen dan mahasiswa yang berpartisipasi dalam program internasional dapat bertambah. Selain itu, Unikal juga dapat berperan dalam pengembangan masyarakat terutama di kota Pekalongan dan sekitarnya.

Selain itu, lembaga Bahasa Unikal diharapkan bisa menjadi salah satu badan usaha yang dapat berkontribusi dalam pengembangan Unikal sebagai institusi. Melalui program-program pendidikan, pengembangan dan pelatihan bahasa untuk masyarakat local, nasional dan internasional, lembaga bahasa mampu memberikan keuntungan finansial yang kemudian akan digunakan lagi untuk program pendidikan lain sebagai salah satu kontribusi Unikal untuk pendidikan Indonesia.